Saturday, December 26, 2009

Pembunuh karakter bernama Facebook


Siapa sangka Facebook akan menjadi sebuah trend? Malah sekarang sepertinya media jejaring sosial itu udah jadi salah satu gaya hidup wajib, semua orang harus punya layaknya mereka punya sebuah ponsel. Coba aja lihat siapa-siapa aja yang punya akun Facebook, lihat jenis kelaminnya, lihat asalnya, lihat warna kulitnya, lihat sukunya, bahkan lihat umurnya! Yapp, nggak jarang teman kita teriak waktu tahu ibu atau ayahnya udah bikin Facebook juga, menurut mereka itu tandanya semakin nggak bebas ngapa-ngapain.. loh emang mau ngapain sih? hahaha

Dunia lagi berubah belakangan ini, popularitas televisi menurun, perusahaan banyak yang mengalihkan budget iklan mereka ke internet. Situs-situs blogging makro maupun mikro bertebaran di internet. Internet bisa diibaratkan sebuah dunia selain dunia nyata, banyak yang bilang internet disebut juga dunia maya, tapi apa betul internet benar-benar maya?

Coba sekarang kita lihat situs video streaming Youtube milik Google Inc, banyak video rekaman orang awan ada disitu, mereka merekam kejadian-kejadian yang tidak dibuat-buat alias nyata untuk dibagikan ke publik. Jika hal itu kurang  bisa dibilang nyata, sekarang kita uraikan dulu makna maya dan nyata disini.. Mengapa dikatakan Dunia Maya? Menurut Wikipedia, yang dimaksud dengan maya adalah sesuatu yang tidak nyata. Lalu seberapa tidak nyatanya video dalam unduhan Youtube? atau seberapa tidak nyatanya interaksi kita di Facebook dengan orang lain? jika yang dimaksud interaksi kita dibatasi oleh sebuah kaca monitor maka Televisi dan Radio serta ponsel juga harus kita masukkan kedalam kategori Maya.

Jika dulu internet disebut Dunia Maya karena dulu internet hanya sebatas media pasif yang memberikan informasi-informasi mengenai banyak hal termasuk promosi sebuah perusahaan. Lain dengan sekarang, internet sudah jauh dari konsepnya semula, media sharing, blogging, dan jejaring sosial semacam Facebook dan Twitter membuat segalanya menjadi beragam. Lihat di Facebook orang bisa saling berkomunikasi hanya dari sebuah foto, dengan Photo Tag orang bisa diberitahu tentang sebuah foto yang menampilkan diri mereka difoto tersebut kemudian saling mengisi kolom komentar. Situs ini juga menyediakan banyak game-game online ringan yang juga mempersilakan orang untuk saling berkomentar satu sama lain. Begitu juga ketika kita menuliskan pada kolom Status Update mengenai apa yang sedang kita alami atau kita kerjakan, status itupun bisa sebagai sarana berkomunikasi antar member.

Ketika seseorang berkomunikasi melalui Facebook, saat itu juga dia secara tidak sadar sedang 'berbicara' dengan dunia yang luas karena Facebook milik dunia. Semua orang bisa tahu apa yang sedang kita kerjakan, kita alami, dan yang akan kita jalani, tidak banyak yang tahu keadaan semacam ini perlahan membunuh karakter mereka, loh kok?

Dengan Facebook (atau jejaring sosial lain semacamnya) orang tidak lagi merasa penasaran karena mereka bisa mengetahui keadaan diluar dengan mudah. Dengan Twitter mereka tidak lagi penasaran dengan kehidupan artis-artis idola mereka karena para artis yang memiliki Twitter sering meng-update berita-berita terkini tentang kehidupan mereka, infotainment pun kalah cepat ketika Tora Sudiro dan Mieke Amalia melangsungkan pernikahan karena Tora sudah lebih dulu nge-Tweet (istilah untuk update keadaan di Twitter) foto pernikahan mereka, lebih dulu dari infotainment.

Lalu apa hubungannya dengan pembunuhan karakter?

Gua mau tanya, apa perasaan lo tentang perayaan-perayaan keagamaan belakangan ini? Idul Fitri, Natal, dll

Gue sendiri dan banyak orang lainnya (menyatakan via Facebook dan Twitter) merasakan Lebaran atau Natal kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Artis-artis seperti Cathy Sharon bahkan memilih tetap bekerja di hari Natal dan berkata bahwa Natal tahun ini kurang gigit (loh kayak anjing aja gigit?) Well, untuk saat ini gua sudah menetapkan tersangkanya yaitu situs jejaring sosial! Sebenarnya apa yang membuat Lebaran atau Natal tahun sebelumnya lebih gigit atau lebih berkesan? Menurut gua rasa kangen dan penasaran akan seseorang yang kita kenal membuat hari-hari besar itu indah. Namun tidak dengan sekarang, disaat dimana gua pun memasang muka datar ketika menghadiri sebuah perayaan Natal di JCC kemarin. Apa yang gua rasakan? Well, jujur gua datar ketika melihat wajah orang-orang yang hadir, seperti ada dunia lain di wajah mereka semua.. begitupun saat Agnes Monica giliran tampil keatas panggung, betapa gua biasa saja karena tahu setelah itu Agnes akan tampil setelah melihat akun Twitternya (twitter.com/agnezmo) dia berkata "Oke, now it's my turn! Get ready people" dan sebelumnya dia menulis "Lagi di JCC, siap2 untuk manggung pelayanan Natal"

Semua jadi basi, nggak ada yang menarik, nggak ada kejutan, nggak gigit!

Sampai tulisan ini diturunkan, gua masih datar dengan tahun baru yang sebentar lagi datang..

2 comments:

  1. Setuju banget! gue juga baru sadar akhir-akhir ini. somethin' missin'.. somethin odd.. i mean, in a sense of my relation with my surroundings. Ada momen gue pikir kalo lebih baik gue nutup acc fb gue, tapi gue ngeri kalo nantinya tidak berdampak baik malah buruk. yah, we'll see.. seperti yang lo bilang, everything on earth has a limit. let's wait til fb meet its own limit :) mari menggigit!

    ReplyDelete
  2. betul betul betul.., ya top banget gue stuju..,malah tiap prasaan orang qta tahu.., kadang bikin aib ndiri

    ReplyDelete